Rabu, 21 Maret 2012

Prinsip Hidup Samurai

 "Samurai"

Samurai (侍 atau 士) adalah istilah untuk perwira militer kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. 
Kata "samurai" berasal dari kata kerja "samorau" asal bahasa Jepang kuno, berubah menjadi "saburau" yang berarti "melayani", dan akhirnya menjadi "samurai" yang bekerja sebagai pelayan bagi sang majikan.

Istilah yang lebih tepat adalah bushi (武士) ("orang bersenjata") yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara berjalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut ronin ("orang ombak"). Samurai yang bertugas di wilayah han disebut hanshi.

Samurai harus sopan dan terpelajar, dan semasa Keshogunan Tokugawa berangsur-angsur kehilangan fungsi ketentaraan mereka. Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kakitangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat. Dengan reformasi Meiji pada akhir abad ke-19, samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan digantikan dengan tentara nasional menyerupai negara Barat. Bagaimanapun juga, sifat samurai yang ketat yang dikenal sebagai bushido masih tetap ada dalam masyarakat Jepang masa kini, sebagaimana aspek cara hidup mereka yang lain.

Perkataan samurai berasal pada sebelum zaman Heian di Jepang di mana bila seseorang disebut sebagai saburai, itu berarti dia adalah seorang suruhan atau pengikut. Hanya pada awal zaman modern, khususnya pada era Azuchi-Momoyama dan awal periode/era Edo pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 perkataan saburai bertukar diganti dengan perkataan samurai. Bagaimanapun, pada masa itu, artinya telah lama berubah. 

Pada era pemerintahan samurai, istilah awal yumitori (“pemanah”) juga digunakan sebagai gelar kehormat bagi sejumlah kecil panglima perang, walaupun pemain pedang telah menjadi lebih penting. Pemanah Jepang (kyujutsu), masih berkaitan erat dengan dewa perang Hachiman.

BUSHIDO merupakan kata dalam bahasa jepang yang bisa diartikan sebagai "Jalan Kesatria (Prinsip Samurai)"

1. Gi – Integritas
Kemampuan untuk membuat keputusan yang benar dengan keyakinan moral dan untuk bersikap adil kepada semua orang tanpa memedulikan warna kulit, ras, gender, agama atau usia.
2. Yu – Keberanian
Kemampuan untuk mengatasi setiap keadaan dengan keberanian dan keyakinan.
3. Jin – Welas Asih
Gabungan antara kasih sayang dan kemurahan hati. Prinsip ini berjalin dengan Gi dan menghindarkan samurai dari penggunaan kehalian mereka dengan congkak atau untuk mendominasi.
4. Rei – Hormat
Kesopanan dan berperilaku pantas terhadap orang lain. Prinsip ini berarti menghormati semua orang.
5. Makoto – Kejujuran
Bersikap jujur pada diri sendiri sebagaimana kepada orang lain. Artinya bertingkah laku benar secara moral dan selalu melakukan hal-hal dengan kemampuan terbaik.
6. Meiyo – Martabat
Meiyo dicapai dengan sikap positif dalam berpikir, mengikuti perilaku yang tepat. Keberhasilan merupakan tujuan terhormat untuk diraih.
7. Chungi – Kesetiaan
Dasar dari semua prinsip. Tanpa adanya dedikasi dan kesetiaan pada tugas yang sedang dikerjakandan kepada sesama, seseorang tak dapat berharap mencapai hasil yang diinginkan.

sumber : wikipedia.com dan coretananakkedokteran.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar